Wednesday 29 July 2009

Cara Buka Acc.Alert-PAY

AlertPay merupakan salah satu mata uang elektronik yang ada di dunia maya, walaupun masih tergolong pendatang baru, AlertPay ternyata mampu menarik minat para pedagang-pedagang internet untuk menggunakan jasa AlertPay sebagai alat pembayaran di dunia maya. AlertPay mirip dengan PayPal yang menggunakan nama email para nasabahnya sebagai pengganti no. rekening untuk nasabahnya.

Untuk anda yang ingin membuka rekening di AlertPay, dan anda masih bingung saya akan mencoba membantu anda step-by-step.

Syarat-syarat untuk membuat account AlerPay :
1. Berumur lebih dari 18 tahun
2. Memiliki e-mail
3. Memiliki Identitas diri, bisa dengan KTP, SIM, KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
4. Memiliki rekening atas nama sendiri, misal Rekening Listrik, Rekening Telepon, Tagihan kartu kredit, Tagihan Pajak, yang nantinya untuk verifikasi nama dan alamat.

Untuk syarat no. 3 dan no. 4 dapat dilakukan setelah anda mendaftar, dan tidak ada tenggat waktu yang ditentukan oleh AlertPay untuk anda untuk mengirimkan data-data tersebut. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah nanti pada bagian Verifikasi akun AlertPay.

Sekarang buka program browser anda dan masuk ke situs www.AlertPay.com. Maka akan tampil halaman muka, pilih Sign Up untuk membuat account, atau pilih Login khusus bagi anda telah membuat account/terdaftar. Jika belum pernah membuat account di AlertPay pilih Sign Up. Selanjutnya akan muncul pada browser halaman registrasi

Pada gambar di atas, pilih Indonesia pada menu pull down di form Choose your country, pada gambar di atas, sebenarnya ada tiga pilihan yang diberikan untuk kita, yaitu Personal Starter, Personal Pro dan Business tetapi untuk saat ini saya akan bahas pada Personal Starter dan anda dapat mengupgrade ke Personal Pro atau Business di kemudian hari, jika merasa perlu.

Karena itu pilih akun jenis Personal Starter dengan meng-klik tombol GET STARTED setelah itu akan muncul di layar browser yang menampilkan form.

Keterangan form :
First Name : isi dengan nama depan anda
Last Name : isi dengan nama anda tanpa nama depan anda
Phone : isi dengan nomor telepon atau nomor HP anda.
Address 1 : isi dengan alamat anda yang sesuai dengan ID (KTP/SIM/KTM)
Address 2 : optional, bisa di isi atau di kosongkan, di isi bila anda mempunyai alamat lain.
City/Town : isi nama kota anda sesuai dengan ID anda
Region : isi provinsi dimana anda tinggal sesuai dengan ID
Postal Code : isi dengan kode pos daerah anda

Cek kembali data-data tersebut, karena data-data tersebut sangat penting untuk anda di kemudian hari, karena sampai tulisan ini dibuat anggota AlertPay dari Indonesia, penarikannya hanya dapat dilakukan melalui cek yang nantinya dikirimkan ke alamat anda. Sebenarnya masih ada cara untuk mencairkan uang dari AlertPay dengan menggunakan pihak ketiga.

Jika data-data tersebut telah benar, tekanlah tombol NEXT

Terlihat pada gambar, halaman ini memberikan 8 form yang harus anda isi yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu :

1. Login

Data-data ini diisi untuk keperluan login anda ke dalam situs AlertPay untuk memanage saldo anda.

• Email Address : Isi dengan alamat email anda, contoh b...@yahoo.com, karena AlertPay tidak memiliki nomor Rekening untuk para nasabahnya, maka alamat email anda-lah yang menjadi pengganti identitas no rekening anda di AlertPay. Isi alamat email anda dengan benar, karena email anda diperlukan oleh AlertPay untuk verifikasi pendaftaran.

• Password : Isi kata sandi untuk akun anda, perhatian !!! jangan pernah mengisi isi kata sandi yang sama dengan kata sandi untuk email anda, jangan mengisi kata sandi sama dengan kata sandi pada akun mata uang lainnya (khusus bagi anda yang telah mempunyai akun di PayPal). Jangan isi dengan sesuatu yang mudah ditebak oleh orang lain, seperti no rumah, tanggal lahir, nama anak, angka kembar, angka berurut dan lain-lain. Isilah kata sandi yang susah ditebak orang lain dengan minimal 8 karakter yang merupakan kombinasi angka dan huruf.

• Re-enter Password : Isi sama dengan di atas Password
!!! Catat dan simpan data login ini ditempat aman !!!

2. Security Questions - Ini berfungsi sebagai pe-reset password, jika dikemudian anda lupa password untuk akun anda.

3. VERIFICATION & USER AGREEMENT

Isi sesuai dengan gambar yang tersedia, jangan lupa beri centang pada baris terakhir, yang menyatakan anda telah setuju atas peraturan yang ditetapkan oleh AlertPay. Periksa data-data tersebut dengan teliti, kalau perlu anda catat dan disimpan. Setelah anda periksa klik tombol Register untuk melanjutkan langkah selajutnya, atau Previous untuk mengedit data sebelumnya. Buka email anda, kemudian buka surat yang dikirimkan oleh AlertPay. Klik link yang terdapat di dalam email, yang kemudian mengarahkan anda ke halaman pendaftaran AlertPay selanjutnya.

Kemudian AlertPay akan meminta anda untuk membuat PIN Pengaman untuk transaksi, anda dapat menetapkan PIN unik ini. Ini berguna sebagai pengaman setiap anda akan melakukan transaksi. Jangan lupa untuk mencatat PIN ini ditempat yang aman. Selamat anda telah membuat akun pada AlertPay.

LOGIN AKUN ALERTPAY :

Sekarang coba anda cek akun anda dengan login di AlertPay, masuk ke halaman utama AlertPay, dan klik Login yang terdapat di atas kanan halaman utama AlertPay, isi Email sesuai dengan alamat email yang anda gunakan untuk mendaftar sebelumnya. Lalu isikan pula password-nya dan klik Login, maka halaman akan menampilkan detail tentang status, saldo dan keterangan finansial akun AlertPay anda

VERIFIKASI AKUN ALERTPAY

Perhatikan gambar di atas, kemungkinan jika anda baru mendaftar di AlertPay maka halaman yang akan tampil akan seperti gambar di atas. Perhatikan tulisan-tulisan yang saya lingkari. Pending Account Verification, ini maksudnya akun anda sementara masih dalam pemeriksaan dikarenakan anda belum melengkapi data-data yang dibutuhkan. Tetapi jangan khawatir langkah ini tidak harus anda lakukan hari itu juga. Anda dapat mengirimkan data-data tersebut dikemudian hari jika anda telah mempersiapkannya.

Dengan akun Unverified, sebenarnya anda telah dapat melakukan kegiatan mendaftar di program-program PTC atau sejenisnya. Tetapi saran saya segeralah anda mengirimkan data-data tersebut jika anda ingin mencairkan/mentransfer uang ke rekening AlertPay anda.

Untuk syarat no. 3 dan no. 4 seperti yang saya sebutkan di awal tulisan ini, silahkan scanner ID & rekening tersebut dan kirimkan ke AlertPay dengan cara upload. Ini dimaksudkan oleh AlertPay untuk mencegah kegiatan Money Loundry, dan nantinya jika anda melakukan penarikan uang dari AlertPay maka AlertPay akan mengirimkan Cek ke alamat rumah anda.

Data-data yang dibutuhkan :

1. ID berupa (KTP/SIM/KTM) cukup pilih salah satu ID yang anda punya.
2. No. Rekening/Tagihan, dapat dipakai rekening listrik, rekening telepon, tagihan kartu kredit, cukup pilih salah satu.

Untuk anda yang memiliki rekening tetapi bukan atas nama anda sendiri, anda dapat dengan mudah balik nama rekening atas nama anda, caranya bawa orang yang tertera dalam rekening ke kantor dan mintalah untuk dibalik namakan. Cukup satu (1) rekening saja yang dibutuhkan, misalnya anda ingin memakai rekening listrik atas nama orang orang tua anda sebagai verifikasi, maka bawa orang tua anda ke kantor PLN untuk balik nama rekening listrik ke nama anda. Atau pakai surat kuasa jika orang tua anda tidak sempat.

Bisa juga dengan tagihan telepon kartu HALO atau sejenisnya. Intinya Nama dan alamat anda pada no rekening harus sama dengan ID anda.

Setelah data-data tersebut komplit, scanner-lah data-data dengan format berwarna jangan hitam/putih. Jika anda belum mempunyai scanner, anda dapat meminta jasa rental yang ada scannernya, simpan file hasil scannernya dalam format JPG dan usahakan besar file tidak lebih besar dari 5 MB, intinya hasil scannernya dapat dengan mudah di baca oleh pihak AlertPay.

Saran saya file data jangan lebih besar dari 1 MB, tetapi jangan pula sampai tidak bisa di baca. Jika belum paham dalam pengolahan gambar, anda dapat meminta jasa teman atau rental untuk mengolah file hasil scanner data-data tersebut. Buat ukuran filenya sekecil mungkin dan gambarnya sejelas mungkin.

Mengirimkan data-data ke AlertPay :
Klik link Verified atau Check your verification status dan anda akan di arahkan kehalaman upload data.

Ada 2 langkah pengiriman ID, yaitu :

1. Pengiriman pertama adalah pengiriman ID anda. Pilih salah satu ID yang sesuai dengan dokumen yang telah anda siapkan, contoh pilih ID Country untuk mengirimkan data KTP, atau Drive’s Licence untuk SIM anda. Lalu pada bagian paling bawah halaman tekan tombol Browse dan pilih file yang berisi data KTP/SIM anda dan klik Upload, untuk mulai mengirim file. Tunggu sejenak sampai proses Upload selesai. Semakin besar file semakin lama proses Upload. Jangan memutuskan koneksi internet selagi proses Upload sedang berlangsung, jika proses Upload terputus, maka dapat dipastikan pengiriman gagal, dan anda harus mengulang pengiriman file tersebut.

2. Pengiriman kedua sama dengan langkah pengiriman pertama, pilih jenis rekening yang telah anda siapkan lalu kirim file tersebut.

Jika pengiriman file telah selesai, maka anda harus menunggu 10 hari masa kerja untuk diperiksa oleh AlertPay. Tetapi di tahap ini anda telah bisa memakai akun AlertPay untuk bertransaksi online. Tetapi jika di kemudian hari data-data anda di tolak oleh AlertPay maka anda harus mengulang mengirim data ke AlertPay lagi, lihat masalah apa yang menjadi data anda di tolak dari AlertPay!!! Biasanya file data hasil scannernya buram atau susah dibaca atau ID dan no. Rekening/Tagihan anda tidak cocok (beda nama/alamat).
Selamat mencoba......
»»  read more

Wednesday 15 July 2009

Kesedihanku…!!!


ingin ku tulis namamu di langit yang biru
tapi ku takut tertutup awan

ingin ku lukis wajahmu di laut yang biru
tapi aku tak kuasa untuk melakukanya

hari, demi hari
telah kita lalui barsama

tapi kini kau pergi meninggalkan aku
pergi untuk selamanya
meninggalkan berjuta kenangan

inggin ku hapus semua memori yang ada
makin membuatku tersiksa

aku hidup karena cinta
mati pun karena cinta

SELAMAT JALAN KEKASIH... SMOGA KAU TENANG DI SisiNYA..
»»  read more

Saat Kau Pergi


saat kau pergi
hari yang mencekam
menghakimi waktuku di dunia ini
lalu lalang kehampaan
menyelimuti buih nestapa

saat kau pergi
sili berganti hari
menjadi masalalu tanpa arti
sadari apa yang telah terjadi
meski tak seorangpun mengingginkanya

saat kau pergi
dalam hening jiwa ini
masih terdengar canda tawamu
senyum manis lesung pipimu
yang takbisa kulupakan

saat kau pergi
walau isak tanggis,
menyelimuti dalam jiwa ini
percayalah, engkaukan selalu di hati
kan menjadi prasasti yang abadi


SELAMAT JALAN KEKASIHkoe... SMOGA KAU TENANG DI SisiNYA..

»»  read more

Tuesday 14 July 2009

Calon ISTRI yang masih PRAWAN


Menurut gue, mencari calon istri yang masih perawan itu penting (pengecualian untuk orang yang kehilangan keperawanan karena kecelakaan atau diperkosa), karena status keperawanannya menunjukkan kepribadian dia sebenarnya. Jika si cewek sanggup menjaga keperawanan sampai menikah, berarti paling tidak dia bisa menjaga dirinya.

Klo :) kita mendapati istri kita sudah tidak perawan lagi di malam pertama, kita pasti merasa
khawatir suatu saat istri kita akan selingkuh, kita merasa dikhianati, dan merasa tidak percaya 100% kepada istri kita.

Berikut ini Tips mencari calon istri yang masih Perawan.
Tips ini menurut gue lo ya...
Meskipun tidak menjamin 100%, tapi ada baiknya kita lebih berhati-hati dalam mencari calon pendamping hidup

1. Perhatikan tingkah lakunya, cara bicaranya, cara berpakaian, jika si cewek terkesan nakal, trus sering berpakaian terlampau seksi maka peluang perawannya semakin kecil.

2. Lihat pergaulannya, teman-temannya, dan kondisi keluarganya. Apakah dia bergaul dengan orang baik-baik atau tidak. berasal dari kaluarga baik-baik atau tidak.

3. Mencari tau masa lalunya, kita bisa tanya-tanya ke temen dekatnya atau orang2 yang sudah mengenalnya lebih lama

4. Cari cewek yang kuat agamanya (sholehah). Biasanya seorang cewek yang alim bisa menjaga dirinya karena merasa diawasi Tuhan dimanapun dia berada.

5. Kalo mau lebih aman lagi, cari cewek yang belum pernah pacaran, karena seringkali keperawanan seorang cewek direnggut oleh mantan pacarnya sendiri.

Contoh ideal seorang cewek yang peluang perawannya sangat besar adalah tokoh Aisyah di film Ayat-Ayat Cinta. Aisyah tidak pernah pacaran, mengerti agama (sholehah), cantik, kaya.

Biasanya orang yang baik-baik jodohnya juga baik-baik karena pergaulannya dengan orang baik-baik pula.

»»  read more

Thursday 9 July 2009

MENGGAPAI CINTA ALLAH



Dalam amal ubudiyah, cinta (mahbbah) menempati derajat yang paling
tinggi. Mencintai Allah dan rasul-Nya berarti melaksanakan seluruh
amanat dan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, disertai luapan kalbu yang dipenuhi rasa cinta. Pada mulanya, perjalanan cinta seorang hamba menapaki derajat mencintai Allah. Namun pada akhir perjalanan ruhaninya, sang hamba mendapatkan derajat wahana yang dicintaiNya.

Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah, Yang Maha Agung dan Mulia menjumpaiku – yakni dalam tidurku – kemudian berfirman kepadaku, “Wahai Muhammad, katakanlah : /Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu, mencintai siapa saja yang mencintai-Mu, serta mencintai perbuatan yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu.”/

Dalam buku “Mahabbatullah” (mencintai Allah), Imam Ibnu Qayyim
menuturkan tahapan-tahapan menuju wahana cinta Allah. Bahwasanya cinta senantiasa berkaitan dcngan amal. Dan amal sangat tergantung pada keikhlasan kalbu, disanalah cinta Allah berlabuh. Itu karena Cinta Allah merupakan refleksi dari disiplin keimanan dan kecintaan yang terpuji, bukan kecintaan yagn tercela yang menjerumuskan kepada cinta selain Allah. Tahapan-tahapan menuju wahana cinta kepada Allah adalah sebagai
berikut:

1. Membaca al-Qur’an dengan merenung dan memahami kandungan maknanya sesuai dengan maksudnya yang benar. Itu tidaklain adalah renungan seorang hamba Allah yang hafal danmampu menjelaskan al-Qur’an agar dipahami maksudnya sesuai dengan kehendak Allah swt. Al-Qur’an merupakan kemuliaan bagi manusia yang tidak bisa ditandingi dengan kemuliaan apapun. Ibnu Sholah mengatakan “Membaca Al-Qur’an merupakan kemuliaan, dengan kemuliaan itu Allah ingin memuliakan manusia di atas mahluk lainnya. Bahkan malaikat pun tidak pernah diberi kemuliaan semacam itu, malah mereka selalu berusaha mendengarkannya dari manusia”.

2. Taqarub kepada Allah swt, melalui ibadah-ibadah sunnah
setalah melakukan ibadah-ibadah fardlu. Orang yang menunaikan
ibadah-ibadah fardlu dengan sempurna mereka itu adalah yang mencintai Allah. Sementara orang yang menunaikannya kemudian menambahnya dengan ibadah-ibadah sunnah, mereka itu adalah orang yang dicintai Allah. Ibadah-ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya adalah: shalat-shalat sunnah, puasa-puasa sunnah,sedekah sunnah dan amalan-amalan sunnah dalam Haji dan Umrah.

3. Melanggengkan dzikir kepada Allah dalam segala tingkah laku,
melaui lisan, kalbu, amal dan perilaku. Kadsar kecintaan seseorang
terhadap Allah tergantung kepada kadar dzikirnya kepadaNya. Dzikir
kepada Allah merupakan syiar bagi mereka yang mencintai Allah dan orang yang dicintai Allah. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah aza wajalla berfirman :”Aku bersama hambaKu,s elama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak (untuk berdzikir) kepadaKu”.

4. Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada diri sendiri.
Memprioritaskan cinta kepada Allah di atas cinta kepada diri sendiri,
meskipun dibayang-bayangi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak lebih mencintai diri sendiri. Artinya ia rela mencintai Allah meskipun
beresiko tidak dicintai oleh mahluk. Inilah derajat para Nabi, diatas
itu derajat para Rasul dan diatasnya lagi derajat para rasulul Ulul
Azmi, lalu yang paling tinggi adalah derajat Rasulullah Muhammad s.a.w. sebab beliau mampu melawan kehendak dunia seisinya demi cintanya kepada
Allah.

5. Kontinuitas musyahadah (menyaksikan) dan ma’rifat (mengenal) Allah s.w.t. Penglihatan kalbunya terarah kepada nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Kesadaran dan penglihatan kalbunya berkelana di taman ma’rifatullah (pengenalan Allah yang paling tinggi). Barang siapa ma’rifat kepada asma-asma Allah, sifat-sifat dan af’al-af’al Allah dengan penyaksian dan kesadaran yang mendalam, niscaya akan dicintai Allah.

6. Menghayati kebaikan, kebesaran dan nikmat Allah lahir dan
batin akan mengantarkan kepada cinta hakiki kepadaNya. Tidak ada pemberi nikmat dan kebaikan yang hakiki selain Allah. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun kekasih yang hakiki bagi seorang hamba yang mampu melihat dengan mata batinnya, kecuali Allah s.w.t. Sudah menjadi sifat manusia, ia akan mencintai orang baik, lembut dan suka menolongnya dan bahkan tidak mustahil ia akan menjadikannya sebagai kekasih. Siapa yang memberi kita semua nikmat ini? Dengan menghayati kebaikan dan kebesaran Allah secara lahir dan batin, akan mengantarkan kepada rasa cinta yang mendalam kepadaNya.

7. Ketertundukan hati secara total di hadapan Allah, inilah yang
disebut dengan khusyu’. Hati yang khusyu’ tidak hanya dalam melakukan sholat tetapi dalam semua aspek kehidupan ini, akan mengantarkan kepada cinta Allah yang hakiki.

8. Menyendiri bersama Allah ketika Dia turun. Kapankan itu?
Yaitu saat sepertiga terakhir malam. Di saat itulah Allah s.w.t. turun
ke dunia dan di saat itulah saat yang paling berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan sholat malam agar mendapatkan cinta Allah.

9. Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah, maka iapun
akan mendapatkan cinta Allah s.w.t.

10. Menjauhi sebab-sebab yang menghalangi komunikai kalbu dan
Al-Khaliq, Allah subhanahu wataala.

»»  read more

Wednesday 8 July 2009

pentingnya berdzikir



“Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat-Ku).” (Qs. al Baqarah [2] ayat 152)

“Maka apabila kamu telah berangkat dari padang Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram (Muzdalifah). Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah seperti ditunjkukan-Nya kepadamu. Dan sesunguhnya engkau sebelumnya termasuk orang-orang yang sesat.” (Qs. al Baqarah [2] ayat 198)

“Apabila kamu telah meyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah kepada Allah sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membanggakan) nenek moyangmu, atau bahkan berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka sebagian manusia (ada yang) berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia,’ dan tidak ada baginya bagian di akhirat. Dan diantara mereka ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat, dan perliharalah kami dari azab api neraka.’ Mereka itulah yang mendapat bagian (pahala) dari usahanya. Dan Allah sangat cepat (teliti) perhitungannya.” (Qs. al Baqarah [2] ayat 200-202)

Dalam sebuah hadits disebutkan ada tiga jenis manusia yang doa-nya tidak akan ditolak oleh Allah Swt., bahkan dikabulkan oleh-Nya, yaitu;
1) Orang yang selalu berdzikir kepada-Nya
2) Orang yang dianiaya
3) Raja atau pemimpin yang adil (Jami’ush Shaqhir)

Untuk dapat mengamalkan dan mencontohnya, sebenarnya sudah cukup walaupun hanya dengan satu ayat atau satu hadits saja. Tetapi bagi mereka yang tidak mau mengamalkan, tak ada gunanya beribu-ribu kitab hadits dan ayat yang dibacanya. Allah Swt. berfirman;
“…mereka itu seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.” (Qs. al Jumu’ah [62] ayat 5)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda,“Allah Swt. berfirman, ‘Aku tergantung kepada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku bersamanya apabbila ia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku mengingat dia didalam hatik-Ku; dan jika dia mengingat-Ku dalam suatu majelis, maka Aku mengingat dia didalam majelis yang lebih baik dari mereka (yaitu dalam mejelis para malaikat yang ma’shum dan tanpa dosa). Jika dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa, dan jika dia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku mendekatinya dengan berlari.” (Hr. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Nisai, dan Ibnu Majah)

Contoh-contoh keterangan diatas menerangkan beberapa pelajaran penting;
Pertama, tentang sikap Allah terhadap hamba-Nya tergantung sangkaan hamba tsb kepada Allah. Maksudnya agar manusia senantiasa mengharapkan karunia dan rahmat Allah Swt., janganlah seklai-kali berputus asa dari rahmat-Nya. Walaupun kita banyak melakukan dosa dan telah melampaui batas dan segala dosa dan kesalahan itu mendapatkan balasan, namun janganlah sekali-kali putus harapan dari rahmat Allah Swt., karena Allah Yang Maha Kasih Sayang dapat saja mengampuni dosa kita melalui rahmat dan karunia-Nya. Allah Swt., berfirman dalam al Quran;
“Sesunguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya. Dan Dia akan mengampuni dosa selain (dosa syirik) itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (Qs. an Nisa [4] ayat 116)

Oleh karena itulah, alim ulama menyatakan bahwa iman antara harapan (roja) dan takut (khauf) kepada Allah Swt.
Suatu ketika Rasulullah saw. menjenguk seorang sahabat muda yang sedang berada dalam sakaratul maut, lalu Rasulullah saw. bertanya kepadanya, “Bagaimana keadaanmu?” Jawabnya, “Wahai Rasulullah, saya mengharapkan rahmat Allah dan saya takut kepada-Nya karena dosa-dosa saya.”
Rasulullah saw. bersabda, “Andaikan kedua hal itu (yaitu harapan dan rasa takut) terdapat pada diri seorang, niscaya Allah Swt. mengabulkan apa yang diharapkannya dan menyelamatkannya dari apa yang ditakutinya.” (Jam’ul Fawa’id)

Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa orang yg beriman itu menganggap dosa-dosanya seperti gunung yg akan jatuh menimpa dirinya. Sedangkan orang-orang yg berbuat dosa menganggap bahwa dosanya seperti seekor lalat yang hinggap ditubuhnya, jika disentuh lalat itu akan terbang, yakni orang yg suka berbuat maksiat dan tidak takut atas perbuatan dosanya.
Maksudnya kita semua harus mengharapkan rahmat Allah Swt. dan takut kepada siksa-Nya atas dosa-dosa kita.

Seorang sahabat yaitu Mu’adz r.a. telah syahid karena diserang penyakit tha’un. Ketika hampir meninggal dunia, dia pingsan beberapa kali. Ketika sadar, dia berkata, “Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa saya sangat mencintai-Mu. Demi kemulian-Mu, Engkau pasti mengetahui hal ini.” Kemudian dia berkata lagi, “Wahai maut, selamat datang. Engkaulah tamu yang penuh dengan keberkahan. Tapi sayang, engkau datang ketika saya dalam keadaan miskin. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hamba senantiasa takut kepada-Mu, tetapi kini saya mengaharapkan rahmat-Mu. Ya Allah, walaupun saya mencintai kehidupan ini, namun bukanlah untuk menimbun harta kekayaan, menyibukkan diri dengan pertanian, dan sebagainya, bahkan pada musim panas pun kami menahan haus dan mengalami berbagai penderitaan semata-mata untuk mengembangkan agama-Mu dan agar dapat duduk bersama para ulama dalam majelis dzikir kepada-Mu.” (Tahzibul Lughat)

Sebagian ulama menjelaskan, bahwa makna ‘tindakan Allah terhadap hamba-Nya tergantung kepada sangkaan hamba-Nya’ bukan hanya dalam permohonan ampun saja, namun berlaku secara umum, termasuk do’a-do’a untuk memohon kesehatan, kemudahan rezeki, keamanan, dan sebagainya.
Misalnya, jika seseorang berdo’a dan dia yakin bahwa do’anya akan dikabulkan, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya.
Oleh karena itu, disebutkan dalam hadits yg lain bahwa do’a seseorang itu akan diterima selama dia berkata, “Doa saya tidak dikabulkan oleh Allah”.
Inipun berlaku dalam masalah kesehatan, kekayaan, dan lain-lain.
Sebuah hadits menceritakan;
“Barang siapa menderita kelaparan, kemudian dia meminta-minta kepada orang banyak, maka Allah Swt. tidak akan mencukupinya.” Sebaliknya, jika dia memohon kepada Allah dan bermunajat kepada-Nya, maka Allah akan menjauhkan segala kesulitannya itu.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa husnuzh zhann (baik sangka) kepada Allah. Masalah ini telah berulang kali diperingatkan oleh Allah dalam kitab suci al Quran. Allah Swt. berfirman;
“…dan jangan pula penipu (syetan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah.” (Qs. Lukman [31] ayat 33)

Maksudnya, janganlah kita tertipu oleh syetan agar terus menerus mengerjakan maksiat karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dimana Allah Swt. juga telah berfirman;
“Apakah dia melihat yang ghaib atau dia telah membuat perjanjian disisi Tuhan Yang Maha Pemurah? Sekali-kali tidak!” (Qs. Maryam [19] ayat 78-79)
»»  read more

MENGGAPAI CINTA ALLAH


Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah, Yang Maha Agung dan Mulia menjumpaiku – yakni dalam tidurku – kemudian berfirman kepadaku, “Wahai Muhammad, katakanlah : “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu, mencintai siapa saja yang mencintai-Mu, serta mencintai perbuatan yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu.”Dalam amal ubudiyah, cinta (mahbbah) menempati derajat yang paling tinggi. Mencintai Allah dan rasul-Nya berarti melaksanakan seluruh amanat dan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, disertai luapan kalbu yang dipenuhi rasa cinta.

Pada mulanya, perjalanan cinta seorang hamba menapaki derajat mencintai Allah. Namun pada akhir perjalanan ruhaninya, sang hamba mendapatkan derajat wahana yang dicintaiNya. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah, Yang Maha Agung dan Mulia menjumpaiku – yakni dalam tidurku – kemudian berfirman kepadaku, “Wahai Muhammad, katakanlah : /Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu, mencintai siapa saja yang mencintai-Mu, serta mencintai perbuatan yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu.”/

Dalam buku “Mahabbatullah” (mencintai Allah), Imum Ibnu Qayyim menuturkan tahapan-tahapan menuju wahana cinta Allah. Bahwasanya cinta senantiasa berkaitan dcngan amal. Dan amal sangat tergantung pada keikhlasan kalbu, disanalah cinta Allah berlabuh. Itu karena Cinta Allah merupakan refleksi dari disiplin keimanan dan kecintaan yang terpuji, bukan kecintaan yagn tercela yang menjerumuskan kepada cinta selain Allah.

Tahapan-tahapan menuju wahana cinta kepada Allah adalah sebagai berikut:

1. Membaca al-Qur’an dengan merenung dan memahami kandungan maknanya sesuai dengan maksudnya yang benar. Itu tidaklain adalah renungan seorang hamba Allah yang hafal danmampu menjelaskan al-Qur’an agar dipahami maksudnya sesuai dengan kehendak Allah swt. Al-Qur’an merupakan kemuliaan bagi manusia yang tidak bisa ditandingi dengan kemuliaan apapun. Ibnu Sholah mengatakan “Membaca Al-Qur’an merupakan kemuliaan, dengan kemuliaan itu Allah ingin memuliakan manusia di atas mahluk lainnya. Bahkan malaikat pun tidak pernah diberi kemuliaan semacam itu, malah mereka selalu berusaha mendengarkannya dari manusia”.

2. Taqarub kepada Allah swt, melalui ibadah-ibadah sunnah setalah melakukan ibadah-ibadah fardlu. Orang yang menunaikan ibadah-ibadah fardlu dengan sempurna mereka itu adalah yang mencintai Allah. Sementara orang yang menunaikannya kemudian menambahnya dengan ibadah-ibadah sunnah, mereka itu adalah orang yang dicintai Allah. Ibadah-ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya adalah: shalat-shalat sunnah, puasa-puasa sunnah,sedekah sunnah dan amalan-amalan sunnah dalam Haji dan Umrah.

3. Melanggengkan dzikir kepada Allah dalam segala tingkah laku, melaui lisan, kalbu, amal dan perilaku. Kadsar kecintaan seseorang terhadap Allah tergantung kepada kadar dzikirnya kepadaNya. Dzikir kepada Allah merupakan syiar bagi mereka yang mencintai Allah dan orang yang dicintai Allah. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah aza wajalla berfirman :”Aku bersama hambaKu,s elama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak (untuk berdzikir) kepadaKu”.

4. Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada diri sendiri. Memprioritaskan cinta kepada Allah di atas cinta kepada diri sendiri, meskipun dibayang-bayangi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak lebih mencintai diri sendiri. Artinya ia rela mencintai Allah meskipun beresiko tidak dicintai oleh mahluk. Inilah derajat para Nabi, diatas itu derajat para Rasul dan diatasnya lagi derajat para rasulul Ulul Azmi, lalu yang paling tinggi adalah derajat Rasulullah Muhammad s.a.w. sebab beliau mampu melawan kehendak dunia seisinya demi cintanya kepada Allah.

5. Kontinuitas musyahadah (menyaksikan) dan ma’rifat (mengenal) Allah s.w.t. Penglihatan kalbunya terarah kepada nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Kesadaran dan penglihatan kalbunya berkelana di taman ma’rifatullah (pengenalan Allah yang paling tinggi). Barang siapa ma’rifat kepada asma-asma Allah, sifat-sifat dan af’al-af’al Allah dengan penyaksian dan kesadaran yang mendalam, niscaya akan dicintai Allah.

6. Menghayati kebaikan, kebesaran dan nikmat Allah lahir dan batin akan mengantarkan kepada cinta hakiki kepadaNya. Tidak ada pemberi nikmat dan kebaikan yang hakiki selain Allah. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun kekasih yang hakiki bagi seorang hamba yang mampu melihat dengan mata batinnya, kecuali Allah s.w.t. Sudah menjadi sifat manusia, ia akan mencintai orang baik, lembut dan suka menolongnya dan bahkan tidak mustahil ia akan menjadikannya sebagai kekasih. Siapa yang memberi kita semua nikmat ini? Dengan menghayati kebaikan dan kebesaran Allah secara lahir dan batin, akan mengantarkan kepada rasa cinta yang mendalam kepadaNya.

7. Ketertundukan hati secara total di hadapan Allah, inilah yang disebut dengan khusyu’. Hati yang khusyu’ tidak hanya dalam melakukan sholat tetapi dalam semua aspek kehidupan ini, akan mengantarkan kepada cinta Allah yang hakiki.

8. Menyendiri bersama Allah ketika Dia turun. Kapankan itu? Yaitu saat sepertiga terakhir malam. Di saat itulah Allah s.w.t. turun ke dunia dan di saat itulah saat yang paling berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan sholat malam agar mendapatkan cinta Allah.

9. Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah, maka iapun akan mendapatkan cinta Allah s.w.t.

10. Menjauhi sebab-sebab yang menghalangi komunikasi kalbu dan Al-Khaliq, Allah subhanahu wataala.
»»  read more

Sang Bumi Ruwa Jurai

Jak ujung Danau Ranau
Teliu di Way Kanan
Sampai pantai lawok jaoh
Pesisir rik Pepadun
Jadi sai delom lambang
Lampung sai kaya-raya

Kik ram aga burasan
Hujau ni pemandangan
Kupi lada di pematang
Api lagi cengkeh ni
Telambun beruntaian
Tanda ni kemakmuran

Lampung sai...
Sang bumi ruwa jurai 2x

Cangget bara bulaku
Sembah jama saibatin
Sina gawi adat sikam
Manjau rik sebambangan
Tari ragot rik melinting
Ciri ni ulun Lampung

Lampung sai...
Sang bumi ruwa jurai 2x
»»  read more

Tuesday 7 July 2009

Cangget Ato Begawi Lampung अबुंग

»»  read more

Monday 6 July 2009

Istri Shalihah, Keutamaan dan Sifat-sifatnya


Apa yang sering diangankan oleh kebanyakan laki-laki tentang wanita yang bakal menjadi pendamping hidupnya? Cantik, kaya, punya kedudukan, karir bagus, dan baik pada suami. Inilah keinginan yang banyak muncul. Sebuah keinginan yang lebih tepat disebut angan-angan, karena jarang ada wanita yang memiliki sifat demikian. Kebanyakan laki-laki lebih memperhatikan penampilan dzahir, sementara unsur akhlak dari wanita tersebut kurang diperhatikan. Padahal akhlak dari pasangan hidupnya itulah yang akan banyak berpengaruh terhadap kebahagiaan rumah tangganya.

Seorang muslim yang shalih, ketika membangun mahligai rumah tangga maka yang menjadi dambaan dan cita-citanya adalah agar kehidupan rumah tangganya kelak berjalan dengan baik, dipenuhi mawaddah wa rahmah, sarat dengan kebahagiaan, adanya saling ta‘awun (tolong menolong), saling memahami dan saling mengerti. Dia juga mendamba memiliki istri yang pandai memposisikan diri untuk menjadi naungan ketenangan bagi suami dan tempat beristirahat dari ruwetnya kehidupan di luar. Ia berharap dari rumah tangga itu kelak akan lahir anak turunannya yang shalih yang menjadi qurratu a‘yun (penyejuk mata) baginya.
Demikian harapan demi harapan dirajutnya sambil meminta kepada Ar-Rabbul A‘la (Allah Yang Maha Tinggi) agar dimudahkan segala urusannya.

Namun tentunya apa yang menjadi dambaan seorang muslim ini tidak akan terwujud dengan baik terkecuali bila wanita yang dipilihnya untuk menemani hidupnya adalah wanita shalihah. Karena hanya wanita shalihah yang dapat menjadi teman hidup yang sebenarnya dalam suka maupun lara, yang akan membantu dan mendorong suaminya untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya dalam diri wanita shalihah tertanam aqidah, tauhid, akhlak yang mulia dan budi pekerti yang luhur. Dia akan berupaya ta‘awun dengan suaminya untuk menjadikan rumah tangganya bangunan yang kuat lagi kokoh guna menyiapkan generasi Islam yang diridhai Ar-Rahman.
Sebaliknya, bila yang dipilih sebagai pendamping hidup adalah wanita yang tidak terdidik dalam agama1 dan tidak berpegang dengan agama, maka dia akan menjadi duri dalam daging dan musuh dalam selimut bagi sang suami. Akibatnya rumah tangga selalu sarat dengan keruwetan, keributan, dan perselisihan. Istri seperti inilah yang sering dikeluhkan oleh para suami, sampai-sampai ada di antara mereka yang berkata: “Aku telah berbuat baik kepadanya dan memenuhi semua haknya namun ia selalu menyakitiku.”

Duhai kiranya wanita itu tahu betapa besar hak suaminya, duhai kiranya dia tahu akibat yang akan diperoleh dengan menyakiti dan melukai hati suaminya….! Namun dari mana pengetahuan dan kesadaran itu akan didapatkan bila dia jauh dari pengajaran dan bimbingan agamanya yang haq? Wallahu Al-Musta‘an.

Keutamaan wanita shalihah
Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

الدُّنْيَا مَتاَعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya3, bila diperintah4 akan mentaatinya5, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah: “Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu.” (‘Aunul Ma‘bud, 5/57)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda: أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيُّ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاءِ: الْجَارُ السّوءُ، وَاَلْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَركَبُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ.

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita shalihah dengan anjuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ ِلأََرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

Empat hal tersebut merupakan faktor penyebab dipersuntingnya seorang wanita dan ini merupakan pengabaran berdasarkan kenyataan yang biasa terjadi di tengah manusia, bukan suatu perintah untuk mengumpulkan perkara-perkara tersebut, demikian kata Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah. Namun dzahir hadits ini menunjukkan boleh menikahi wanita karena salah satu dari empat perkara tersebut, akan tetapi memilih wanita karena agamanya lebih utama. (Fathul Bari, 9/164)

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “(فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ), maknanya: yang sepatutnya bagi seorang yang beragama dan memiliki muruah (adab) untuk menjadikan agama sebagai petunjuk pandangannya dalam segala sesuatu terlebih lagi dalam suatu perkara yang akan tinggal lama bersamanya (istri). Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mendapatkan seorang wanita yang memiliki agama di mana hal ini merupakan puncak keinginannya.” (Fathul Bari, 9/164)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Dalam hadits ini ada anjuran untuk berteman/bersahabat dengan orang yang memiliki agama dalam segala sesuatu karena ia akan mengambil manfaat dari akhlak mereka (teman yang baik tersebut), berkah mereka, baiknya jalan mereka, dan aman dari mendapatkan kerusakan mereka.” (Syarah Shahih Muslim, 10/52)

Sifat-sifat Istri Shalihah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34)

ya.Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang ma‘ruf6 lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingn

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di rahimahullah berkata: “Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman: “Wanita shalihah adalah yang taat,” yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.” Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian, pen.), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya.” (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi permasalahan dengan istri-istrinya sampai beliau bersumpah tidak akan mencampuri mereka selama sebulan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا

“Jika sampai Nabi menceraikan kalian7, mudah-mudahan Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, ‘abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis.” (At-Tahrim: 5)

Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang shalihah yaitu:

a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala), tunduk kepada perintah Allah ta‘ala dan perintah Rasul-Nya. b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala c. Qanitat: wanita-wanita yang taat d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka. b>e. ‘Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma). f. Saihat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami‘ li Ahkamil Qur’an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan: إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ “Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)

Dari dalil-dalil yang telah disebutkan di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa sifat istri yang shalihah adalah sebagai berikut:
# Mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mempersembahkan ibadah hanya kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. # Tunduk kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, terus menerus dalam ketaatan kepada-Nya dengan banyak melakukan ibadah seperti shalat, puasa, bersedekah, dan selainnya. Membenarkan segala perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. # Menjauhi segala perkara yang dilarang dan menjauhi sifat-sifat yang rendah. # Selalu kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat kepada-Nya sehingga lisannya senantiasa dipenuhi istighfar dan dzikir kepada-Nya. Sebaliknya ia jauh dari perkataan yang laghwi, tidak bermanfaat dan membawa dosa seperti dusta, ghibah, namimah, dan lainnya. # Menaati suami dalam perkara kebaikan bukan dalam bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melaksanakan hak-hak suami sebaik-baiknya. # Menjaga dirinya ketika suami tidak berada di sisinya. Ia menjaga kehormatannya dari tangan yang hendak menyentuh, dari mata yang hendak melihat, atau dari telinga yang hendak mendengar. Demikian juga menjaga anak-anak, rumah, dan harta suaminya.

Sifat istri shalihah lainnya bisa kita rinci berikut ini berdasarkan dalil-dalil yang disebutkan setelahnya:
# Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)


# Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.


# Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ

“Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)


# Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)


# Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta‘ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)


# Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ

“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)


# Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar‘i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)

إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ

Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)

Demikian yang dapat kami sebutkan dari keutamaan dan sifat-sifat istri shalihah, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik kepada kita agar dapat menjadi wanita yang shalihah, amin.



»»  read more

Wanita Ibarat Bunga


Cantik indah pada pandangan mata hanyalah sementara.

yang kekal menjadi pujaan manusia hanyalah wanita yang mulia akhlaknya,
karna akhlak itu ibarat bunga diri,
tak ada gunanya berwajah cantik kalau akhlaknya buruk,
tak ada gunanya juga berwajah cantik kalau hatinya kosong dari ilmu,

Ibarat bunga yang cantik di pandang tetapi busuk baunya,
ada pula yang kurang menarik dan baunya juga kurang menyenangkan,
ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan mata kasar,..Akan tetapi bila di halusi dengan mata hati. ternyata amatlah tinggi nilainya,,

Wanita di ibaratkan bunga" mungkin karena keindahannya.

Ada juga yang bilang "hati wanita ibarat kaca" mungkin karena kehalusan perasaannya.

Ada orang bilang lagi "wanita ibarat mutiara" mungkin karena tinggi nilai maruahnya.

Ada satu lagi yang orang kadang-kadang lupa, "wanita juga ibarat besi waja" karena keimanan, kecekalan dan ketabahannya. lantas kita wanita seperti apa, dan bagaimana itu semua ada pada diri kita masing2
Wallohu A'lam
»»  read more