Berdasarkan penelitian dari kesehatan makanan bayi berbahan dasar gandum, kedelai, dan telur memang kaya kandungan gizi yang menunjang pertumbuhan bayi, bahkan sehat dikonsumsi orang dewasa. Tapi hati-hati, karena tidak sedikit bayi yang (ternyata) alergi pada ketiga bahan makanan tersebut.
Gandum umumnya diolah menjadi roti, mie, atau bubur cepat saji (oatmeal). Meski gizi dalam gandum cukup banyak, tapi tingginya kadar serat membuat perut bayi yang masih sensitif menolak atau menjadi alergi terhadap makanan berbahan gandum. Jadi, Anda mesti menggunakan 4 hari masa tunggu untuk mengetahui alergi atau tidaknya bayi pada gandum.
Sedangkan kacang kedelai yang mendukung asupan protein, zat besi, dan kalsium, bisa jadi pendukung ASI yang baik. Tapi jika 4 hari masa tunggu membuat bayi terserang asma, diare, terganggu penceraan, muntah, infeksi, gatal-gatal, atau mual, Anda bisa menyimpulkan jika anak Anda alergi terhadap kacang kedelai.
Lain lagi dengan telur yang paling mudah diolah. Konsumsi yang berlebihan atau riwayat alergi keluarga bisa menimbulkan alergi telur pada si Kecil, sekalipun diperkenalkan sejak usia 6 atau 12 bulan. Gunakan 4 hari masa tunggu untuk mengetahuinya, dan hindari makanan seperti cake, nugget, biskuit, cookies, mayonaise, atau makanan yang mengandung telur dalam olahannya.
Nah, semoga dengan memperhatikan bahan makanan yang dapat menimbulkan alergi ini, Anda bisa lebih sigap menangani asupan bagi anak Anda.
sumber : Melinda Hospital
4 komentar:
asalamualaikum
berkunjung untuk bersilaturahmi
sudah lama tidak update blog keren ini.
iya nie...coz lg sibukk..
Blog walking...
selamat sore...
kunjungan ..
salam sukses selalu ..:)
Post a Comment
thanks... comment nya yaaa/....